Cuma ada satu orang di dunia ini yang bisa bikin gue mau ngerajangin daun jeruk, kacang tanah, dan menggoreng peyek seperti ini.  I know it's worth all the sweat :D


Bahan :
Kacang tanah
Tepung beras + tepung tapioka ( 5 : 1)
Santan dari kelapa tua ( 1 btr/ 500 ml air)
Telur ( 1 btr / 1 kg tepung beras)
MSG
Air

Bumbu :
Bawang putih, kemiri, ketumbar, kencur, garam, daun jeruk purut ( semua bumbu dihaluskan kecuali daun jeruk dirajang halus)












Cara :

Pembuatan adonan. Telur dikocok lepas. Semua bumbu diencerkan dgn santan . Masukan kocokan telur ke dlm santan.  Siapkan campuran tepung (beras +tapioka) , tuangkan santan berbumbu, aduk rata. Tambahkan air hingga adonan cukup encer.

Masukkan kacang, aduk.

Penggorengan. Siapkan wajan berisi minyak goreng, panaskan. Ciduk adonan pakai irus dan  tuangkan pelan2 di pinggiran wajan. Siram2 dgn minyak panas. Dengan sendirinya adonan akan melorot ke bawah dan masuk ke minyak panas. Ulangi seterusnya hingga adonan habis. Lempengan adonan digoreng hingga matang dan kering (berwarna coklat muda). Tiriskan , siap disajikan.







Ini fotonya emang jelek, tapi rasanya enak banget suwer tekewer-kewer...



Bahan:
1 buah lidah sapi
1 ltr air
jamur merang atau champignon sesukanya
1 bawang bombay kecil, iris tipis
1 siung bawang putih, memarkan, cincang
200 ml susu putih cair
  1sdm kecap manis

2 sdm lea & perrins (worcestershire) sauce
1 sdm terigu, larutkan dalam air sedikit

2 bay leaves atau daun salam
2 sdm unsalted butter,
garam dan lada


1. Bersihkan lidah. Rebus dalam air sampai empuk, kira-kira 1.5 jam. Atau pake panci presto selama 30 menit. Bersihkan bagian luar kulit, cuci bersih 

2. Iris-iris lidah, jangan terlalu tebal. Iris jamur, bawang bombay, masukkan ke lidah, tambahkan daun salam, kecap, saus worchestershire, dan butter. Panaskan dan biarkan di atas api selama 10 menit.

3. Tambahkan susu, aduk sampai rata. Biarkan sampai mendidih, kira-kira 5 menit lagi. Tuangkan terigu yang sudah dicairkan tadi dan aduk supaya kental. Tunggu sampai  meletup dan mengental. Tambahkan lada dan garam sesuai selera. 


Hampir 7 bulan rasanya gue gak makan rendang karena satu dan lain alasan. Nah, sejak puasa baru dimulai kok sering banget lihat foto-foto rendang bertebaran. Sepertinya ada kecenderungan orang-orang yang mau praktis saat sahur atau berbuka mencari orang-orang yang berjualan rendang supaya bisa membeli dan menyimpannya di rumah.

Lihat satu gambar  masih cuek, lihat dua, tiga, empat masih cuek. Lihat lima sampai sepuluh ternyata bisa membuat air liur membasahi mulut. Gue mau rendang! Tapi bukan daging rendang yang gue mau, melainkan baby potato yang dimasak dalam kuah rendang. Nyam...

Gimana bumbu-bumbunya? Di internet sih bertebaran resep rendang tapi akan lebih yakin kalau tanya ke orang yang memang sering masak rendang. Lebih bagus lagi kalau dari daerah asalnya makanan ini. Ting! Langsung deh ketik-ketik di hp dan kirim ke Meuthia, salah satu teman yang memang tinggal dan berasal dari Padang. Dalam waktu singkat sebuah email dilayangkan. Isinya sudah pasti bumbu dan cara masak rendang yang sudah teruji :D

Ini resepnya, langsung salin rekat dari email Meuthia:

Bahan2:
Daging padat dan/atau shenkel 2kg
Santan kental dr kelapa tua 2-3kg
Cabe giling halus 300gr (ini sih gue tambahin banyak banget, tapi tetap kurang pedas)

Haluskan:
Bawang putih 8-10 bh
Bawang merah 15-18 bh
Jahe 2xjempol Kunyit 1/2jempol
Memarkan lengkuas 2xjempol
Batang serai 2bh.

Tambahan: daun kunyit 2bh, daun salam 4bh, daun jeruk 4bh, asam kandis 3-4bh

Masak santan setelah dicampur dgn semua bahan kecuali daging. Aduk teratur. Karena santan kental, probabilita pecah santan kecil sih ya. Setelah panas/mendidih masukkan daging. Aduk terus hingga daging empuk dan hingga tingkat kecoklatan yg diinginkan.
Untuk menghindari daging hancur, angkat dr kuali ketika sudah empuk. Campur dan pastikan daging panas merata di tingkat kecoklatan bumbu yang diinginkan.

Berdasar saran Meuthia juga, karena gue sukanya rendang yang kering banget karena bumbu rendang yang kering kalau dicampur nasi rasanya akan aduhai banget, ditambahkan segenggam kelapa parut yang sudah disangrai agak kering. Dan tentu saja, baby potato yang jadi sasaran ngidam kali ini ditambahkan dalam jumlah banyak.

Setelah mengaduk-aduk selama 4 jam, terciptalah rendang yang bikin ngiler. Gimana gak ngiler, selesai masak jam 1 siang, buka puasa masih 5 jam lagi. Dan baby potato itu sudah memanggil-manggil minta dicomot.

Naaahhhh.... Yang bikin sebel adalah: lupa foto hasilnya waktu sudah disajikan di piring. Asli udah kalap menjelang buka puasa jadi sibuk beresin rendang dan risol kampung pakai sambal kacang. Lupa foto :(( Cuma sempat foto waktu lagi aduk-aduk di atas kompor


Ini gambar waktu rendang baru dua jam di atas kompor. Dua jam kemudian jadinya kering dan coklat banget, tapi belum jadi hitam. Rasanya? Hadeuh... Enak banget! Resepnya Meuthia emang okeh lah :D