Ketika kemarin memasuki Kota Kasablanka, gue cukup kaget juga. Ternyata sudah hampir satu bulan tidak mendatangi mal ini. Untuk orang lain mungkin hal ini agak lebay, tapi mengingat Kota Kasablanka terletak hanya 5 menit dari rumah dan biasanya sedikit-sedikit gue ke sana, tidak ke sana selama satu bulan itu cukup mengherankan hehehe...

Kali ini kunjungan ke Kota Kasablanka didorong oleh kepentingan untuk meeting bersama beberapa orang penting yang akan membantu 3 Little Angels. But that should be another story.

Setelah meeting selesai jarum pendek jam sudah menunjuk angka 3, artinya lagi-lagi makan siang gue terlambat. Akhirnya memaksa teman-teman untuk makan dulu. Pilihan jatuh ke resto yang sudah sekitar dua bulan buka tapi belum sempat gue coba, D' Omelette.

Melihat namanya langsung terbayang sajian terbuat dari berbagai telur. Benar saja, restoran ini menyajikan beberapa sajian all-day breakfast yang secara umum terdiri dari omelet, beef bacon, sosis, buah kering manis dan beberapa variasi lainnya. Sayangnya karena kelaparan berat gue berpikir porsi sarapan itu tidak akan cukup. Akhirnya gue memilih memesan Pan fry dory fish with mushroom and sauteed vegetables. Somehow ketika membaca namanya gue merasa ikan ini akan disajikan semacam fish and chips tapi ditemani banyak sayuran. Melihat harganya gue berpikir porsinya akan cukup mengenyangkan. Here's what I got...

This fish was not fried at all. It's wrapped in the aluminium foil and steamed on a pan. Yeaaayyy... Healthier version of what I already thought a good food. Jadi ketika disajikan, aluminium foilnya itu tertutup rapat. Waiter datang meletakkan piring kemudian menggunting aluminium foil sampai terbuka, mengeluarkan aroma sedap dari berbagai rempah bumbunya. Cukup enak, penuh rasa, tapi sayang porsinya kecil :)) Buat gue, ikan dory yang begitu lembut harusnya disajikan dalam jumlah besar. Porsi ini hanya mengisi sudut kiri atas perut :D

Setelah mencicip piring sendiri tentu saja harus mencicip makanan teman dong. Remember, I always say That's What Friends Are For: To Share Good Food With. Mari kita melihat ke sisi kiri, ada apa di sana.
Sweet Waffle is what my friend is having. She said she's been consuming too much fatty food, yet, she ordered this greasy waffle :P

Harus diakui, Pancious Pancake memang menempatkan standar tinggi untuk berbagai jenis sajian wafel dan pancake di restoran. Dan wafel ini nanggung banget, jauh dari standar enak yang ada. Kurang manis, kurang lembut, kurang gurih. Yah gitu lah pokoknya..



Having not satisfied with the food on my left side, I eyed the one on the right side. You know, I ALWAYS AND WILL ALWAYS have a soft spot for fresh pasta. Ketika piring sebelah disajikan gue langsung bilang ke teman gue ini, "Damn you man, it's fresh pasta you got there". Dan dia bengong karena dia bahkan dia gak tau apa bedanya fresh pasta sama pasta yang dibuat dari pasta kering :)) Mata gue memang sangat tajam kalau melihat kilau dan kelenturan pasta yang baru selesai digiling dan langsung dicelupkan ke dalam air panas sampai al dente.




Perpaduan antara rich cream dengan aroma garlic dan fresh oregano dengan fresh salmon di piring ini benar-benar maksimal. Gue bahkan bisa menelan salmon matang yang biasanya akan membuat gue menutup hidung karena baunya. Smooth, tanpa sisa aroma amis sama sekali, langsung lumat dalam balutan sausnya. Perfecto. Among the four of us, this is surely the best dish.

I will surely come back for those all-day breakfast menu. Closest friends know how bitchy I can and will be about my eggs. They gotta be careful because I will either be their biggest fan and give high compliments if they can serve my eggs right, or the bitchiest bitch complaining to the chef :))
Ada waktu-waktu dalam kehidupan gue dimana gue merasa Alam Sutera adalah wilayah yang ingin sekali gue datangi tapi jaraknya terlalu jauh untuk dijajaki. Godaan dari berbagai tulisan yang meliput berbagai tempat wisata kuliner di seputaran Alam Sutera dan Serpong ternyata tidak begitu berhasil menggugah hati untuk mengarahkan kemudi menempuh jarak 35 kilometer dari rumah. Kedua wilayah ini hanya bisa gue sambangi kalau ada teman yang mengajak dan bersedia menyupiri.

Ternyata benar apa kata banyak orang, jarak hanya terasa jauh karena tidak terbiasa dijalani. Coba saja lewati jarak itu beberapa kali, pasti tidak terasa jauh lagi. Dan itu sudah gue buktikan. Dua bulan terakhir ini rasanya sering sekali harus bolak balik Alam Sutera untuk beberapa urusan. Dan ternyata perjalanan ke sini cukup menyenangkan karena bisa lewat tol yang (mungkin bergantung dari jam berapa lewatnya) relatif cukup lancar. Jarak 35 kilometer bisa ditempuh dalam waktu 45 menit saja.

Pagi ini gue sudah kembali duduk manis di Living World, salah satu mal di Alam Sutera, yang dulu sempat membuat gue berpikir "Kapan ya gue bisa main ke situ". Dengan perut yang meronta-ronta kelaparan dan kepala yang tidak berpikir jernih, melangkahlah gue memasuki My Kopi - O! di lantai dasar dengan harapan secangkir kopi dan sekerat roti bisa menenangkan.

Iced kopi tarik dan Kopi - O! beef sandwich menjadi pilihan. Kenapa sandwich? Karena di samping nama menu tersebut ada tanda yang menunjukkan ini adalah menu andalan. Gak salah dong kalau gue mau mencoba?

Es kopi tarik dihidangkan dalam waktu yang relatif cepat, sekitar 5 menit setelah pesanan selesai diambil oleh seorang pelayan yang sangat ramah. Ketika melihat permukaannya, entah kenapa, langsung gue yakin rasanya tidak akan senikmat yang gue harapkan. Nggak, gue bukan cenayang. Gue hanya pecinta sajian kopi di kopitiam yang biasanya selalu kental dan sarat rasa. Sementara kopi ini cenderung encer seperti kekurangan bubuk kopi dalam seduhan awalnya, dan semakin encer karena jumlah es yang cukup banyak.





Sementara itu beef sandwich yang memberi kesan seperti menu andalan pun agak mengecewakan, Disajikan di atas roti yang dipanggang dan diolesi bbq sauce, kemudian selembar lettuce, parutan wortel dan ketimun segar, beef patty yang tebal dan telur mata sapi yang menggoda mata ternyata tidak memuaskan indera pencecap. Beef patty terasa nyaris hambar, padahal cukup juicy. Andai saja ditambahkan sedikit lagi garam, lada dan cincangan halus bawang bombay atau bubuk rosemary pasti rasanya akan lebih nikmat. French fries-nya sebenarnya cukup enak, but hey, it's the sandwich that should be the rock star.

Porsinya memang besar dan sepertinya bukan untuk sarapan. Jadi kali ini kembali harus mohon ampun karena menyia-nyiakan makanan karena cuma sejumput fries dan patty serta telur mata sapi yang sanggup gue masukkan ke dalam perut. Kopinya? Hmmm... entah bisa dihabiskan atau tidak