Hari minggu, hari untuk sarapan agak nyeleneh. Cari sesuatu yang segar-segar yuk!
Sejak tahun 2008 waktu masih kerja di kantor yang di Senayan, secara nggak sengaja gue menemukan penjual mie ayam di wilayah menteng, tepatnya di jalan yusuf adiwinata. Jadi kalau dari Kuningan jalan aja terus menuju Menteng. Kalau sudah ketemu seven eleven menteng terus aja lewatin lampu merahnya, dan jalan terus lagi sampai jalannya bercabang tiga. Ambil lajur kiri yang membelok ke arah jalan Yusuf Adiwinata. Setelah belok, lanjutkan jalan 50 meter sampai di kanan jalan ada tanda verboden. Parkir di situ. Tengoklah kanan, persis di ujung gang ada gerobak penjual mie ayam ini serta dua kursi kayu panjang sederhana dengan meja yang biasanya diisi oleh mangkok berisikan daun bawang, saus sambel cap jempol, dan pangsit goreng.
Kalau perut lapar sekali bolehlah coba pesan mie ayam, kalau cuma lapar sedikit silakan coba pangsit kuahnya. Dua-duanya rasanya maksimal, dilengkapi dengan bakso yang juga enak. Gue selalu tambah taburan daun bawang yang banyak, sedikit saus sambal, dan banyak sambal biar pedasnya nampol.
Rasa kuahnya bersih tanpa rasa mecin yang berlebihan (gue yakin tetap pakai mecin sih) dilengkapi, potongan daging ayam yang besar melegakan hati. Kenapa lega? Potongan besar ini menunjukkan jelas bahwa daging ayam yang asli ayam yang dipakai dan bukan daging tikus. Serem kan belakangan ini banyak cerita daging tikus dipakai pedagang mie ayam.
Kaliini yang gue pesan pangsit kuah aja, dengan dua butir bakso, dan makannya ditemani dua buah pangsit goreng yang juga enak banget. Percayalah sama omongan gue, mie ayam ini layak banget dicoba!
PS: Pedagang mie ayam ini buka dari jam 7 pagi sampai 12 siang. Kalau malam tempat dagangnya gantian dipakai tukang indomie dan roti bakar yang beken disebut tempat makan jalan lombok
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar