Surat untuk Ligwina Poerwo Hananto


Hi Wina, apa kabar? Ingat gw nggak? Hehehe… Pasti sebel ya ditanyain begitu. I can remind you a lil bit. Gue Dian, dulu pernah dapat hadiah dari lo dan Hard Rock FM dibuatin Simple Plan. Gue yang mana? Yang freelancer kerjanya interpreter dan salah satunya waktu itu minta dibuatkan dana kesehatan untuk orang tua. Kalo gak salah satu lagi yang menang hadiah Simple Plan barengan gw namanya Ria. Masih belum ingat? Gue yang orangnya gemuk rambutnya lurus. Terakhir ketemu di toilet hotel Sahid waktu acara seminar Islamic Financial :)

Win, Allah memang baik sekali sama gue, udah tau gue mungkin manusia paling boros di atas bumi ini, suatu hari tangan gue diarahkan untuk mencet tombol ke radio Hard Rock waktu lo lagi siaran. Saat itu gue langsung mendengarkan dengan tekun lo lagi jelasin dasar-dasar financial planning dengan memakai investasi reksadana. Itu pertama kalinya gue dengar kata “reksadana”. Dengan segala rasa penasaran, hari itu juga gue browsing dan belajar sebisa mungkin tentang reksadana. Gak lupa tentunya setiap minggu gue mendengarkan siaran lo. Setahun setengah mengikuti siaran dan baca-baca tulisan lo di website QM Finance dan media lain lama-kelamaan mulai membuka mata gue.

Puncaknya adalah waktu gue dapat hadiah tak terduga dari lo itu. Masih ingat deh, waktu itu gue lagi ada di kabupaten di pedalaman Palu yang gak ada sinyal seharian, terus begitu sampai di kota masuklah beberapa sms dari Etha. Gak lama kemudian Etha telpon untuk memberi tahu gue menang hadiah itu. I couldn’t help but smiling ear to ear for the rest of the trip that day. Gimana nggak, gue akan ketemu orang yang selama ini menginspirasi gue untuk mulai mengatur keuangan, plus dikasih hadiah dibuatin plan pula! Yipppiiieeeee…..

Waktu pertama kali mau ketemu gue nervous loh. Mau ketemu seleb dan idola :) Tapi ternyata memang lo gak beda sama yang selama ini didengar di radio. Ramah, rame, cuek, ngakak melulu tapi tetap serius. Pokoknya empat kali ketemu lo itu buat gue menyenangkan deh. Apalagi dengan hasil gue dibuatin plan untuk Dana Kesehatan Ortu, Dana Pensiun, Dana Kesehatan Pensiun sama Dana Darurat. It was the first plan I’d ever had.

Win, ada alasan kenapa gue menuliskan ini sekarang. Bulan ini genap satu tahun sejak saat gue menerima plan itu dari lo jadi sepertinya udah waktunya gue mereview perkembangannya. Sampai sekarang plan itu masih gw jalankan, dengan sedikit perubahan. Ingat nggak sewaktu plan masih dalam tahap pembuatan pun Bokap gue sempat masuk rumah sakit dan membutuhkan biaya puluhan juta yang saat itu membuat lo mengernyit waktu gue kasih tau. Alhamdulillah ada aja rejeki gue buat bayar itu :) Tapi kemudian Bokap gue meninggal satu setengah bulan setelah plan itu selesai, sehingga dana kesehatan yang lo anggarkan supaya terbentuk dalam waktu tiga tahun itu gue batalkan. Gue alihkan separuhnya ke dana darurat, separuh lain untuk mempercepat dana pensiun. Sebagian lagi gue pakai untuk bayar asuransi kesehatan nyokap supaya aman. Dana Kesehatan Pensiun buat gue masih tetap dijalankan sesuai anjuran lo. Btw, dana darurat gue sudah berhasil terbentuk penuh looohhh…..

Minggu lalu gue menghitung berapa “harta” gue setelah setahun lalu lo review, untuk kepentingan bayar zakat. Gue masih ingat dengan persis berapa angka yang gue kasih ke lo tahun lalu. Alhamdulillah yah… plan lo itu sesuatu banget yah…. (lah kok mendadak Syahrini??) sehingga tahun ini asset gue bisa meningkat tiga kali lipat. Mungkin memang rejekinya lagi bagus, tapi dulu-dulu kalopun rejekinya bagus gue sibuk aja ngabisin uangnya. Setelah lo buatin plan, kepala gue selalu maksa mikir gimana caranya mengamankan sebagian uang itu untuk investasi. Lo pernah ngetwit suatu hari, “kalo udah punya plan ada sale apapun juga cuek aja”. And that’s exactly what happens to me. Dulu gak ada duit pun maksa belanja pakai kartu kredit, sekarang sih kalo di ATM hura-hura gak ada duit ya gak maksa belanja. Kalo “jatah” investasi bulanan belum terpenuhi sih gak bakal mikir beli baju.

I might not be your best student, but I can say I have become a bit literate about financial planning. Dan itu semua karena lo. Seprintil-printilnya pengetahuan gue tentang gimana ngerencanain keuangan, gue dapat dari lo. Bahkan gue berani berhentiin unitlink gue dan memecah uangnya separuh untuk bayar asuransi kesehatan murni cashless dan separuh untuk dana kesehatan tambahan. Dulu-dulu sih mana ngerti gue begituan.
Win, gue gak cuma membalas apa yang sudah lo bagikan ke gue – beserta ribuan orang lainnya pasti ya (biar gue gak GR berasa ekslusif diajarin lo) -. Biar Allah SWT aja yang balas ya. Ilmu yang lo bagikan dengan gratis Insya Allah akan berguna buat hidup gue dan banyak orang lainnya. Mudah-mudahan bisa menjadi pahala yang abadi buat lo. What I can do now is paying it forward. Di sekitar gue banyak keluarga-keluarga muda menengah ke bawah sedikit yang sering “digoda” agen-agen unitlink, gue berusaha jelasin sebisa mungkin supaya mereka gak terperangkap. Sebenarnya sih Cuma ngasih tau ke mereka penjelasan lo dari twitter aja hehehe…. Gue juga berusaha ngajarin mereka cara investasi di reksadana, biarpun gak tau gimana ngitungnya. Paling nggak uang mereka gak habis tergerus inflasi di tabungan kan? Mudah-mudahan dengan gue berbagi apa yang gue pelajari dari lo bisa menjadi compounding pahala buat lo.

Terima kasih ya Wina. Terima kasih atas ilmunya. Terima kasih atas arahannya sehingga uang gue gak habis Cuma untuk hura-hura. Terima kasih atas hiburan twit Sunda bodornya yang suka bikin gue ngakak. Terima kasih kalo ketemu papasan lo masih ngenalin gue. Terima kasih untuk mengingatkan gue bahwa gue harus bisa berbuat sesuatu, sekecil apapun itu, untuk orang lain di sekitar gue. You are a true inspiration. I’ve been blessed with an opportunity to know and learn from you. I sincerely thank you from the bottom of my heart. Semoga lo dan keluarga selalu berada dalam lindungan Allah SWT, sehat selalu dan sukses terus. Jangan berhenti bagi-bagi ilmu ya!
*kiss and hug*

0 komentar:

Posting Komentar